"Tantangan" Allah di Awal Turunnya AI-Quran

Kita maklum bahwa Al-Quran memiliki banyak bentuk i’jaz. Di sini muncul persoalan, apakah tantangan dan mukjizat pada permulaan turunnya AI-Quran termasuk segala bentuk i’jaz Al-Quran atau hanya sebagian dari padanya? Sebagian ulama berpendapat bahwa tantangan tersebut terhadap seluruh bentuk i’jaz, tidak hanya terhadap satu atau beberapa bentuk tertentu saja.
Penulis Al-Mizan fi Tafsir AI-Quran berpendapat: "Sekiranya tantangan Al-Quran hanya terhadap balaghah kejelasan Al-Quran dan kelimpahan uslub-nya saja, maka tantangan tidak akan hanya dihadapkan kepada kaum tertentu. Orang-orang Arab, termasuk kaum jahiliah dan mukhadhramin (para penyair Arab yang hidup pada zaman jahiliah dan Islam), sebelum bahasa mereka berbaur dan rusak, tentu akan melecehkannya. Sementara ayat AI-Quran menembus pendengaran manusia dan jin, maka sudah barang tentu (kemukjizatan) Al-Quran itu bukanlah balaghah dan kelimpahan uslub-nya saja, akan tetapi mencakup seluruh karakteristik khusus yang dimiliki Al-Quran seperti pengetahuan tentang hakikat, akhlak mulia, hukum-hukum syariat, berita-berita gaib dan pengetahuan-pengetahuan lain yang belum terungkap oleh manusia secara mendalam ketika AI-Quran pertama diturunkan, dan sebagainya. Masing-masing karakteristik tersebut hanya diketahui oleh sebagian manusia dan jin saja.
"Dengan demikian tantangan yang dihadapkan kepada kedua makhluk tersebut, tidak lain adalah dalam segala hal yang memungkinkan masing-masing memiliki keistimewaan karakteristik."
Tantangan dan mukjizat yang ada dalam Al-Quran adalah dalam hal penjelasan Al-Quran (al-bayan Al-Qurani) dan balaghah­-nya pada struktur kalimat, bukan dalam hal hukum dan akhlak, dan berita gaib. Alasannya adalah karena Al-Quran menantang manusia dan jin untuk membuat sebuah surat yang sama dengan surat Al-Quran. Maksudnya, bahwa masing-masing surat Al-Quran merupakan mukjizat yang masing-masing surat berdiri sendiri dalam hal i’jaz dan tantangannya terhadap seluruh makhluk, Hanya saja bentuk i’jaz yang dimiliki oleh masing-masing surat Al-Quran bukanlah keseluruhan bentuk i’jaz, karena sebuah surat dalam Al-Quran, seperti surat Al-Nashr atau Al-Kautsar, tidaklah memiliki keseluruhan bentuk i'jaz. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa seluruh surat dalam AI-Quran memiliki bentuk i'jaz dalam hal balaghah-nya (i'jaz al-balaghiy). Jadi jelaslah bahwa tantangan pada awal turunnya Al-Quran bukanlah terhadap seluruh bentuk i'jaz.

Inikan artikel "Tantangan" Allah di Awal Turunnya AI-Quran bermanfaat bagi Anda.

Post a Comment

Powered by Blogger.

Zona Kita - All Right Reserved.Powered By Blogger
Theme Designed Kumpulan artikel Menarik